Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2012, 16:38 WIB

TANYA :

Dok, saya takut dengan pikiran saya sendiri. Saya sekarang bersekolah di luar negeri dan tepatnya ini sudah tahun ke tiga saya di sini. Pada tahun ke dua, saya secara mendadak diberitakan kalau nenek saya meninggal dunia. Saat itu saya sangat terkejut, tapi saya masih bisa mengendalikan perasaan saya sendiri. Bahkan, saya masih sempat menghibur Mama saya melalui sambungan telepon. Tetapi setelah saya memasuki tahun ketiga di sini, tepatnya sesudah saya balik dari Indonesia (Di Indonesia, saya hanya merasa, semua keluarga saya lebih tua dibanding sebelumnya, mereka lemas dan masih dalam perasaan berduka cita), ada perasaan aneh muncul di dalam diri saya. Saya selalu panik kalau keluarga saya menelepon secara tiba-tiba atau tidak menelepon saya dalam jangka waktu lama. Saya juga sering panik karena sering terpikir dan terbayangkan bagaimana kalau saja saya atau salah satu keluarga saya ada yang meninggal lagi. Dok yang ingin saya tanyakan : 1. Apakah saya bisa dikatakan mengalami gangguan jiwa? 2. Adakah solusi yang mungkin bisa membantu saya mengurangi atau menghilangkan kecemasan saya ini Dok? Perlu dokter ketahui, sebelum semua hal di atas terjadi, saya adalah salah satu anak yang jarang sekali berpikiran negatif dan cemas. Terima Kasih.

(Stella, 16, China)

JAWAB :

Stella yang baik, Ketakutan akan kematian ataupun takut ditinggalkan oleh orang-orang yang dikasihi adalah sesuatu yang wajar terjadi pada manusia. Hal ini disebabkan manusia masih melekat pada diri dan badan jasmani ini sehingga perasaan ketakutan akan kematian masih sering menghinggapi.

Namun bagaimanapun kita memahami bahwa kematian adalah suatu hal yang pasti dialami oleh semua manusia. Tentunya hal ini juga berhubungan dengan takdir manusia itu sendiri. Saya tidak mengetahui apakah nenek Stella meninggal secara wajar atau ada masalah dengan kematiannya.

Atau apakah keluarga memang tidak terlihat siap saat menghadapi musibah ini. Satu hal yang bisa saya katakan adalah Stella mungkin perlu mencoba mengalihkan pikiran-pikiran kematian itu dengan bagaimana mengisi kehidupan ini menjadi lebih baik lagi. Semua orang bisa mati dan tidak tahu kapan. Semoga bisa membantu.

Salam Sehat Jiwa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau